Mulutku adakah karang Gigi ?
- dokter gigiku
- 17 Feb 2020
- 2 menit membaca
Diperbarui: 18 Feb 2020
Pernakah kalian merasakan atau menyadari adanya karang gigi pada mulut kalian? Apakah diantara kalian ada yang mengalami bau mulut? Atau saat sikat gigi gusinya sering berdarah? Jika jawabannya iya, mari simak beberapa informasi pada artikel ini, kita telusuri mengapa itu bisa terjadi dan bagaimanakah pengobatannya.
Karang gigi atau dalam dunia kedokteran gigi disebut kalkulus adalah tumpukan plak yang telah termineralisasi yang menempel pada gigi dan mengeras. Seharusnya sisa plak yang terbentuk dari sisa makanan bisa hilang/tersapu oleh saliva (air liur) ataupun dengan sikat gigi. Namun jika kita jarang sikat gigi atau cara menyikat giginya belum tepat, membuat plak tersebut termineraliasi menjadi karang gigi dengan mudah.
Ada beberapa faktor dampak dari terbentuknya karang gigi, tentunya mengganggu kesehatan gigi kita dan menurunkan kepercayaan diri kita.
1. Bau mulut
Bau mulut terjadi karena adanya akumulasi bakteri pada rongga mulut. Hal ini diakibatkan oleh adanya sisa-sisa makanan yang tidak terbersihkan saat sikat gigi. Karang gigi yang merupakan kumpulan dari akumalasi bakteri tersebut juga dapat mengkontribusikan bau yang tidak sedap pada mulut. Hal ini dikarenakan bakteri mengeluarkan bau yang tidak sedap pada saat ia mengeluarkan asam untuk merusak gigi.
2. Kegoyangan gigi
Sifat karang gigi yang merusak gigi dan gusi bisa membuat gigi kalian menjadi goyang dan tidak kokoh lagi loh. Hal ini dikarenakan karang gigi menempel pada permukaan email gigi dan terus berlanjut hingga ke saku gusi sampai ke jaringan pendukung gigi sehingga kekokohan gigi semakin menurun. Pada kasus kegoyangan gigi ini jika karang gigi tidak segera dibersihkan dan dibiarkan dalam jangka waktu yang lama bukan hanya membuat kegoyangan gigi tetapi juga bisa membuat gigi tanggal/terlepas.
3. Pendarahan gusi
Karang gigi yang terbentuk dan tidak dibersihkan akan memperluas hingga ke saku gusi, dimana karang gigi tersebut semakin menekan gusi sehingga terjadi pendarahan gusi.
4. Penyakit gusi (gingivitis)
Gingivitis adalah suatu kondisi dimana gusi mengalami peradangan. Penyebab utamanya adalah karena penumpukan plak disekitar gigi. Jadi semakin banyak karang gigi yang menempel pada gigi resiko terkena gingivitis semakin parah dan semakin tinggi.
5. Penyakit jaringan pendukung gigi (periodontitis)
Periodontitis adalah suatu kondisi lanjutan yang lebih parah setelah mengalami gingivitsi. Pada kondisi ini, seluruh jaringan pendukung gigi mengalami inflamasi dan tidak berfungsi normal lagi.
Nah, dari beberapa dampak tersebut, apa yang harus kita lakukan jika kita sudah merasa ada karang gigi? Dalam dunia kedokteran gigi jenis perawatannya adalah dengan cara skeling atau pembersihan karang gigi.
Skeling adalah proses pembuangan plak, kalkulus yang menempel pada permukaan gigi ataupun karang gigi yang masuk ke saku gusi. Tujuan dari skeling ini adalah mengembalikan kesehatan gigi dengan cara membuang plak dan kalkulus. Setelah perawatan skeling dilakukan kondisi gusi akan membaik secara bertahap, nafas kembali menjadi segar dan tentu kepercayaan diri berinteraksi dengan orang lain semakin meningkat, dengan catatan cara menyikat gigi dan waktu menyikat gigi yang tepat. Dengan begitu mulut kita akan selalu terjaga kebersihannya dan tidak akan muncul lagi karang gigi.
Lumayan juga kan dampak bagi kondisi mulut kita jika sudah terbentuk karang gigi, oleh karena itu supaya tidak terbentuk karang gigi melakukan pencegahan sebelum terbentuk sangat dianjurkan, caranya tentunya adalah rutin menyikat gigi 2 kali sehari pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Untuk kontrol kondisi kesehatan gigi dan mulut kita periksakanlah ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Mari kita jaga dan rawat kesehatan gigi kita, agar kehidupan kita lebih percaya diri ;)
Comments